Masuk Pantai Dipungut Rp 20 Ribu
MUKOMUKO, BE – Masyarakat Mukomuko, khususnya pengunjung pantai mengeluhkan adanya pungutan retribusi mencapai Rp 20 ribu/ mobil. Pungutan itu dirasa memberatkan dan tidak masuk akal.“ Saya sangat terkejut ketika oknum penjaga pintu masuk ke Pantai Batung Badoro, yang berlokasi di Kelurahan Kota Jaya, Kecamatan Kota, meminta retribusi Rp 20 ribu,” ujar salah seorang pengunjung Christina, kepada Bengkulu Ekspress. Padahal pungutan itu tidak jelas apakah disetor ke pemda atau tidak. Jika Pemda menerapkan kebijakan itu, dinilai tidak masuk akal. Pasalnya retribusi yang dipungut dari warga biasanya tidak memberatkan.“ Tidak masuk akal retribusinya cukup besar. Dan, yang lebih dipertanyakan pungutan itu masuk ke PAD atau tidak,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda , Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Jaskani SPd Msi mengaku belum mengetahui adanya retribusi yang dipungut mencapai Rp 20 ribu tersebut. Ia menyampaikan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Mukomuko, termasuk dwilayah Kecamatan Kota dan sekitarnya, Pemda belum melakukan pungutan retribusi dan masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tempat wisata itu masih dikelola oleh masyarakat perorangan. “ Selama saya menjabat di SKPD ini, belum ada penggelola wisata itu meminta rekomendasi. Entah, kalau pejabat sebelum saya sudah ada yang mengeluarkan rekomendasi atau tidak. Untuk lebih jelasnya ditanyakan juga ke KPTSP , apakah pernah mengeluarkan izin/ tidak kepada penggelola pantai tersebut,” katanya. Kendati belum mengetahui ada izin atau tidaknya, lanjut Jaskani, pihaknya akan melakukan pendekatan dan menanyakan langsung kepada penggelola yang bersangkutan. Jika belum ada izin, disarankan segera membuat izin. Begitu pun dengan lokasi itu apakah termasuk hutan taman wisata alam (TWA) atau lainnya yang diperbolehkan atau tidaknya adanya aktifitas diwilayah tersebut. \" Kita akan telusuri dulu dan mendatangi penggelola sejumlah pantai yang ada. Terutama penggelola yang berada diwilayah Kecamatan Kota dan selanjutnya disejumlah lokasi wisata lainnya,” lanjut Jaskani. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: